40 Orang Tewas Ditembak secara Brutal saat Melaksanakan Ibadah Sholat Jumat di Dua Masjid Selandia Baru

SELANDIABARU, (Publiknews.com) – Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengkonfirmasi sekitar 40 orang meninggal dalam insiden penembakan dua masjid di Kota Christchurch. Sepuluh orang tewas di Masjid Linwood dan 30 lainnya di Masjid Al Noor di Deans Ave.

Penembakan terjadi sekitar pukul 13.40 waktu setempat. Saat itu, dua masjid tersebut sedang menggelar sholat Jumat.

Dikutip dari New Zealand Herald, Ardern mengatakan situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dia juga menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan teroris.

Jacinda menduga serangan tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya. Tingkat Keamanan Nasional pun dinaikkan pada level tertinggi.

Departemen Pertahanan mengerahkan lebih banyak polisi ke Christchurch. Empat orang ditahan terkait insiden ini, tiga orang pria dan satu wanita.

Komisioner Polisi, Mike Bush, melaporkan para pelaku sempat melakukan perlawanan ketika ditangkap. Sejumlah IED yang tersemat di kendaraan telah dijinakkan oleh tim Departemen Pertahanan.

“Insiden ini membawa dampak yang signifikan. Sangat-sangat tragis. Ada banyak orang yang terpengaruh,” kata Bush.

Tetapi, Bush mengatakan pihaknya belum mengantongi identitas para korban. Dia juga menyatakan tidak akan menganggap tidak ada lagi pelaku.

Secara terpisah, PM Australia, Scott Morrison mengkonfirmasi salah satu pelaku berkewarganegaraan Australia yang tinggal di Selandia Baru. Morrison mengaku terkejut begitu mendapat informasi mengenai serangan tersebut.

“Kami berdiri di sini dan sangat mengecam serangan yang terjadi hari ini oleh kelompok ekstremis, sayap kanan, dan teroris,” kata Morrison.

“Dia sudah merampas nyawa dalam serangan ganas, yang oleh banyak warga Selandia Baru disebut serangan pembantaian,” kata dia.

Sumber: Dream
Editor: Ge. DSetiawan

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar