JAKARTA, (Publiknews.com) – Kurs rupiah berhasil menguat terhadap dollar Amerika Serikat di awal perdagangan Jumat (28/12). Mengutip Bloomberg pukul 10.00 WIB, rupiah menguat 0,13% ke level Rp 14.543 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra menyampaikan, penguatan rupiah dipicu oleh memburuknya data tingkat kepercayaan konsumen AS di level 128,1 ketika dirilis tadi malam. Angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi para analis sebesar 133,7.
Hasil ini ditafsirkan para pelaku pasar sebagai sinyal adanya potensi perlambatan ekonomi AS di masa mendatang. “Akibatnya bursa saham AS kembali mengalami peningkatan volatilitas,” kata dia.
Di sisi lain, belum ada data dari dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada hari perdagangan terakhir di tahun 2018. Penguatan rupiah diramal berlanjut hingga akhir perdagangan nanti mengingat dollar AS juga melemah di hadapan mata uang utama dunia lainnya.
Pada pagi ini, rupiah menguat bersama sebagian besar mata uang Asia. Hanya mata uang rupee dan dollar Hong Kong yang masih melemah terhadap dollar AS. Sepanjang 2018, rupiah masih mencatat pelemahan 7,29% terhadap dollar AS.
Nilai tukar rata-rata rupiah tahun ini berada di Rp 14.239 per dollar AS. Sedangkan posisi terkuat pada Rp 13.289 per dollar AS dan terlemah Rp 15.238 per dollar AS.
Sementara indeks dollar hari ini melemah. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini berada di 96,37.
Prediksi Faisyal, rupiah akan berada di kisaran Rp 14.490—Rp 14.560 per dollar AS pada penutupan perdagangan hari ini.
Sumber: Kontan.co.id
Editor: Ge. Setiawan
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar