4 Kisah Pendaki yang Sempat Tersesat di Gunung

Peristiwa3,965 views

TRAVELER, (Publiknews.com) – Alam selalu menyajikan pemandangan yang luar biasa indah. Hal ini yang kadang membuat pada pendaki. Mereka terpacu untuk menatap langsung keindahan hakiki ini hingga tak peduli dengan dingin dan hambatan di gunung.

Mendaki gunung memang nggak semudah membalikkan tangan. Perlu kondisi tubuh yang lebih dari sekadar sehat dan pikiran yang fokus. Di samping itu, gunung selalu memiliki cerita menarik yang sayang untuk dilewatkan.

Entah mistis atau kondisi gunung yang gawat sehingga tidak diperbolehkan didaki. Namun ada saja yang menolak dan terus melanggar aturan. Berikut kisah haru tentang pendaki yang tersesat di gunung:

 

1. Nekat Terobos Kabut

Kabut menyelimuti gunung semeru. (Foto: Istimewa)

Hal inilah yang seharusnya digodok mateng-mateng oleh pendaki asal Cirebon yang beberapa waktu lalu sempat hilang dan tersesat di Gunung Semeru. Mereka memaksakan diri mereka untuk menggapai puncak.

Tapi masalah ini sudah berakhir dengan ditemukannya dua penyintas bernama Supriyadi (26) dan Zirli (16) ini oleh Tim SAR gabungan pada Selasa (24/5). Mereka nggak mengindahkan imbauan untuk nggak melanjutkan hingga puncak karena kabut tebal.

 

2. Tak Indahkan Imbauan

POS TNBTS di Ranupane sebagai tempat pendaftaran pendakian Gunung Semeru. (Foto: Istimewa)

Daniel Saroha (31) pendaki asal Bogor bersama rombongannya 21 orang melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Mereka nekat melakukan pendakian ke puncak Semeru (Mahameru). Padahal sebelum mendaki petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah memberikan batas pendakian hanya sampai Kalimati.

Daniel dilaporkan tersesat dan hilang oleh teman-temannya. Setelah dari puncak, rombongan turun dan Daniel terakhir terlihat di bagian vegetasi. Namun hanya dari sana saja, Daniel diketahui ada.

 

3. Melewati Batas Jalur Pendakian

Gunung Sibayak. (Foto: Istimewa)

Kisah ini diceritakan oleh Era (24), warga sekitar yang membuka warung tepat di kaki Gunung Sibayak. Saat itu salah satu wisatawan asal Jepang nekat melakukan pendakian seorang diri tanpa bantuan pemandu.

Diduga karena melewati batas jalur pendakian, wisatawan tersebut akhirnya tersesat ke kawasan Gunung Sibayak yang jarang dilalui pendaki maupun warga. Karena tidak kunjung turun, warga setempat akhirnya meminta bantuan kepada tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Sumut untuk mencari keberadaan turis Jepang tersebut.

Selama beberapa hari pencarian, turis Jepang tersebut ditemukan di hutan belakang Gunung Sibayak. Kondisinya sangat lemas dan mengalami dehidrasi parah. Tim Basarnas pun langsung mengevakuasinya dan memberikan pertolongan pertama.

 

4. Tak Indahkan Jalan yang Digunakan

Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu. (Foto: Istimewa)

Reffi Rifela, Sasiarti Satsuni dan Angger Abdul Triyaji pernah tersesat di Gunung Lawu. Diceritakan saat rombongan mau turun harusnya lewat jalan yang belok bukan malah lurus. Padahal, Abdul sudah mengingatkan kalau jalannya itu yang belok bukan lurus karena memang masih ingat jalan saat mendaki.

Tapi empat orang malah pilih lurus dan akhirnya semua mengikuti, tanpa disadari mereka tersesat dan istirahat di Sendang Derajat sekaligus bermalam. Arif Zainal Arifin, si ayah mengatakan merasa bersyukur anak-anak bisa ditemukan, untung saja selalu bersama-sama terus tidak berpencar sampai ditemukan di Sendang Derajat.

Itulah kisah dari banyak pendaki yang terlalu mementingkan diri sendiri dan nggak mengindahkan aturan. Hasilnya tersesat, dehidrasi dan yang paling buruk, nggak ditemukan oleh tim SAR. Jangan sepelekan peraturan dan imbauan bila kamu hendak mendaki gunung.(wow keren)

Editor: Ge. Setiawan

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar