BATAM, PUBLIKNEWS.COM – Ketika sejumlah negara menolak masuknya turis China, di Batam ratusan wisatawan Tiongkok masuk dan diangkut dengan pesawat serta bus khusus.
Ketika sejumlah negara cegah turis China, di Batam Indonesia turis China justru berbondong-bondong masuk.
Turis China ramai-ramai masuk Batam, Kepulauan Riau, tentu sebuah fenomena yang sangat menarik.
Ratusan Turis China masuk Batam naik maskapai Batik Air dan kemudian diangkut sedikit dengan lima bus.
Informasi yang diperoleh Wartakotalive.com, Turis China itu berasal dari Shenzen, China atau Tiongkok.
Sementara itu, sejumlah negara cegah Turis China antara lain Korea Selatan dan Korea Utara.
Negara lain seperti Australia dan Arab Saudi melakukan pengawasan super ketat terhadap Turis China.
Turis China Diangkut 5 Bus
Bandara Hang Nadim Batam kedatangan ratusan wisatawan asal Shenzen, China, Jumat (24/1/2020) pagi.
Kedatangan wisatawan tersebut, mendapat perhatian khusus dari pengelola bandara menyusul merebaknya wabah Virus Corona di Wuhan, China yang sedang menyedot perhatian dunia.
Sebagaimana diketahui, kemunculan Virus Corona menjadi atensi beberapa pihak termasuk di Kota Batam.
“Tadi pagi mereka tiba menggunakan Batik Air. Ada lima bis yang mengangkut mereka,” ujar salah satu sumber dilansir TRIBUNBATAM.id.
Sumber ini pun menyebut, kedatangan ratusan pelancong asal Shenzen sendiri mendapat perhatian khusus dengan dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum meninggalkan bandara.
“Cek dengan thermal scanner. Dan petugas tadi standby dengan menggunakan masker dan sarung tangan,” sambungnya.
Menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya ini, virus berbahaya ini juga telah menjadi atensi sejak beberapa hari lalu jauh sebelum ratusan pelancong ini tiba.
“Yang jelas bahaya juga kalau masuk ke Batam, tentu semua pihak waspada,” katanya.
Sebelumnya, diketahui saat ini virus corona sendiri telah memasuki Singapura.
Dikabarkan, masuknya virus itu disebabkan warga Wuhan, Tiongkok (China) yang sedang berlibur ke Singapura.
Bandara Waspada
Mewabahnya Virus Corona di China, membuat seluruh negara waspada.
Pasalnya, virus itu muncul dua minggu menjelang tahun baru Imlek yang merupakan libur panjang di China.
Provinsi Kepri dan Kota Batam yang juga kecipratan wisatawan China juga meningkatkan kewaspadaan yang tinggi di sejumlah pintu masuk, baik bandara maupun pelabuhan.
Apalagi, negara tetangga Singapura yang hanya sepelemparan batu dari Batam sudah mengumumkan tiga kasus virus corona dalam dua hari terakhir, semuanya turis China.
Batam sendiri, Kamis (23/1/2020) pagi, menerima ratusan turis asal Shenzen yang terbang langsung dari kota industri itu menggunakan pesawat Batik Air.
Pihak bandara hang Nadim pun meningkatkan kewaspadaan. Bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), memeriksa seluruh pelancong itu menggunakan geothermal detector atau alat pendeteksi suhu tubuh.
“Tadi pagi mereka tiba menggunakan Batik Air. Ada lima bis yang mengangkut mereka. Semuanya discan dan seluruh petugas juga menggunakan masker dan sarung tangan. Para turis itu juga menggunakan masker sejak mendarat,” kata sumber Tribun di Bandara.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam Suwarso mengatakan bahwa tingkat kewaspadaan memang ditingkatkan sejak penyebaran virus corona itu meningkat.
Suwarso mengatakan, sejauh ini masih aman dan para turis tersebut belum terdeteksi. “Masih aman,” katanya.
Kendati demikian, para turis tersebut tetap dikawal ketat.
Sumber terpisah, seorang dokter KKP menyebutkan bahwa agen perjalanan mereka diminta untuk terus memantau kondisi seluruh pelancong.
Agen diminta segera membawa ke rumah sakit jika ada yang menunjukkan gejala-gejala flu, seperti demam, sakit tenggorokan atau sesak napas.
“Kasus di Singapura kan begitu. Saat di bandara aman, tapi setelah di hotel baru merasakan demam,” kata dokter KKP tersebut.
Dian Sapta Rahayu, Kepala Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan KKP kelas 1 Batam menyatakan bahwa hingga saat ini Batam masih aman, namun kewaspadaan ditingkatkan di seluruh pintu masuk.
“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada temuan di Batam. Tapi kita terus melakukan langkah-langkah preventif terhadap para tamu yang masuk ke Batam,” ungkap Dian kepada Tribun di KKP Batuampar.
Terkait ditemukannya kasus 2019-nCoV di Singapura, menurut Dian, tidak perlu menghadapinya dengan panik. Sebab, standar operasional prosedurnya sudah ada.
“Seperti biasa, kita melakukan prosedur tetap, tak mau melakukan tindakan berlebihan yang memicu kepanikan. Cuma memang lebih intens, dengan menambah jumlah personel di pintu-pintu masuk internasional,” ujar Dian.
Semprotkan Disinfektan
Selain memasang thermal scanner, pihak KKP juga menyemprotkan disinfektan di pelabuhan untuk mengurangi risiko penyebaran virus.
“Seperti saat menerima turis dari Shenzen, setelah penumpang meninggalkan ruang tunggu, kita lakukan disinfektan di sana selama 60 menit,” sambung Dian.
Disinfektan ini dapat mematikan virus yang bertebaran di udara, tak hanya untuk kasus 2019-nCoV namun juga penyakit lainnya.
Selain areal bandara, pesawat yang mengangkut mereka juga disemprot disinfeksi.
Disinfektan ini menurut Dian akan terus dilaksanakan, setiap ada penerbangan dari wilayah terjangkit.
Menurut Dian, langkah antisipatif ini dilaksanakan di seluruh ke Indonesia, termasuk Kepri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan, Wan Rudi Iskandar mengatakan, hingga saat ini, kasus corona belum berdampak pada kunjungan wisata.
Sedangkan dua orang wisman asal Wuhan yang diperiksa oleh tim medis RSUD Bintan di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, dipastikan negatif terhadap Virus Corona.
“Dua turis yang kemarin itu negatif dan sampai sejauh ini masih aman dan tidak ada mempengaruhi kunjungan wisman di bintan,” terangnya, Jumat (24/1/2020).
Sistem pengecekan terhadap wisman untuk memastikan tidak membawa virus ke Indonesia, sudah dilakukan secara maksimal oleh Dinas Kesehatan Bintan dan Provinsi Kepri, KKP dan pihak karantina.
Tak hanya Batam dan Bintan, Anambas juga meningkatkan kewaspadaan. Suasana di pintu kedatangan pelabuhan terlihat berbeda dari hari biasanya.
Dinas Kesehatan,Karantina bersama sejumlah anggota Polsek Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, melakukan pemeriksaan terhadap setiap penumpang kapal ferry yang tiba dari Tanjungpinang ke Tarempa.
“Iya tadi kita semua diperiksa sebelum turun dari kapal. Orang kapal sudah kita kasih tahu kalau akan ada pemeriksaan 15 menit sebelum kapal merapat,” ucap Rizal, seorang penumpang kapal ferry kepada wartawan, Jumat.
Ia menyebutkan, para petugas yang memeriksa menggunakan alat semacam senter. Setiap orang disensor menggunakan alat deteksi.
“Pemeriksaannya tidak lama, sih, alatnya cuma ditempelkan saja di kening,” katanya.
Kepala KKP Kelas II Tanjungpinang Wilayah Kerja Tarempa Dolianto membenarkan adanya pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
“Ini arahan untuk seluruh pelabuhan, terutama sekali para wisatawan atau orang yang kemungkinan pernah kontak dengan wisatawan. Kita dari dulu juga sudah sering melakukan,” kata Dolianto.
Selain pelabuhan, pemeriksaan juga dilakukan di Bandara Letung.
“Wisman yang datang dari Bandara Hang Nadim Batam. Meskipun sudah diperiksa di sana, kita periksa lagi di sini. Prosedurnya begitu,” kata staf KKP Tanjungpinang di Tarempa, Yadi.
Sumber : Tribunbatam
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar