Pernah Mengeksekusi Para Musisi Korea Utara, ini Sederet Kekejaman Kim Jong-Un

Internasional3,413 views

INTERNASIONAL, (Publiknews.com) – Kekejaman Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, sudah menjadi buah bibir di seluruh dunia.

Baru-baru ini saja ia kembali menasbihkan julukannya sebagai salah seorang pemimpin negara terkejam pada era ini.

Yaitu dengan mengeksekusi seorang jenderal lewat cara melemparnya ke tangki berisi ratusan piranha

Dilansir dari publiknews dari surya dari berbagai sumber, berikut daftar kekejaman Kim Jong-Un:

1. Eksekusi Musisi Korut

Dilansir dari Intisari dalam artikel ‘Kesaksian Pembelot Korea Utara Ini Menyingkap Kekejaman Di Balik Wajah Ceria Kim Jong-Un’, salah satu kekejaman Kim Jong-Un sempat terungkap melalui keterangan para pembelot.

Salah seorang dari pembelot tersebut adalah Hee Yeon Lim (26), putri tentara berpangkat kolonel, Wui Yeon Lim (51), yang pernah masuk dalam lingkaran dalam Korea Utara.

Pada tahun 2015, ketika Lim Senior meninggal dunia, Hee dan keluarganya memutuskan untuk melarikan diri dari negara tersebut.

Dia telah mempertaruhkan semuanya untuk mengungkapkan seperti apa hidup yang sebenarnya yang dijalani oleh orang-orang Korea Utara di bawah rezim Diktator Kim Jong-Un.

Hee menyela saat Jong-Un sedang berdebat dengan Donald Trump ketika mereka membicarakan pengujian rudal berhulu ledak nuklir.

Dilansir dari Mirror, Hee bercerita bagaimana dia dipaksa untuk menonton sebelas musisi yang dieksekusi di sebuah stadion sepak bola setelah mereka dituduh membuat film panas.

“Para musisi digelandang ke stadion, diikat, dikerudungi kepalanya, dan sepertinya disumpal mulut mereka sehingga tidak dapat bersuara, tidak dapat memohon belas kasihan, maupun menjerit,” katanya.

“Hidup mereka berakhir dan tubuh mereka hancur setelah terkena tembakan senjata yang seharusnya digunakan sebagai anti-pesawat,”

“Sangat mengerikan dan aku tidak nafsu makan selama tiga hari karena perutku mual. Apa yang aku lihat hari itu membuatku sakit perut. Terlepas dari hak istimewa kami, sebenarnya kami takut. Aku telah melihat hal-hal mengerikan di Pyongyang.”

2. Eksekusi Mati Pamannya Sendiri

Dilansir dari Intisari dalam artikel ‘Disebut Lebih Kejam Dibanding Kakek dan Ayahnya, Kim Jong-Un Diduga Pernah Umpan Pamannya ke 120 Ekor Anjing Liar’, muncul kabar bahwa Kim Jong-Un mengeksekusi mati pamannya yang bernama Jang Song Thaek.

Hal ini karena Jang Song Thaek dituduh ‘merencanakan kudeta militer dan pemberontakan’.

Dilaporkan eksekusi mati terhadap Jang berlangsung penuh kekejian.

Dikutip news.com.au, disebutkan bahwa Jang dieksekusi mati dengan cara diumpankan kepada 120 ekor anjing liar yang kelaparan dan hal tersebut terjadi ketika dia dalam kondisi tidak berbusana.

Jang tidak sendiri, lima komplotan Jang juga dimasukkan ke dalam kandang anjing liar tersebut.

Lebih tragisnya, seluruh kejadian itu disaksikan langsung oleh Kim Jong Un dan 300 pejabat Korea Utara lainnya.

Karena cerita ini tak pernah terkonfirmasi, ada banyak versi tentang kematian Jang, Seperti yang dilaporkan Sydney Morning Herald.

Disebutkan bahwa Jang kemungkinan besar dieksekusi mati oleh regu tembak.

Lalu tahun 2014 lalu, kantor berita terkemuka Korsel, Yonhap, menyebutkan bahwa tak hanya Jang dan komplotannya yang dieksekusi.

Tapi juga seluruh keluarga Jang Song Thaek, Termasuk anak-anaknya.

Cara ini dilakukan untuk menghentikan apapun jenis pemberontakan yang telah dimulai oleh Jang.

Dilansir dari Kompas.com pada Maret 2019, Ahn Myeong Chul, seorang pembelot yang telah melarikan diri dari Korea Utara, menyebut Kim Jong Un sebagai pemimpin yang lebih kejam dibandingkan dua pendahulunya.

“Kakeknya, Kim Il-Sung, dan ayahnya Kim Jong-Il dapat memaafkan para pelanggar, terlepas dari apapun kejahatan mereka,” kata Ahn, dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Pusat Data Hak Asasi Manusia Korea Utara (NKDB) pada Kamis (21/3/2019).

“Pelanggar akan menjalani hukuman penjara, tetapi selanjutnya akan dibebaskan.”

“Tapi di bawah pemerintahan Kim Jong-Un yang kejam, tidak ada kesempatan kedua,” tambahnya.

3. Melempar Seorang Jenderal ke Kolam Piranha

Kekejaman dari Kim Jong-Un yang terbaru, dikabarkan ia telah mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta.

Dilansir dari Msn.com, Kamis (9/6/2019), jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari kediktatoran Kim.

Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki raksasa berisi ikan piranha yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, Korea Utara.

Dikatakan bahwa anggota tubuh Jendral tersebut dimutilasi terlebih dahulu menggunakan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki.

Tangki itu sendiri dilaporkan dipenuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.

Namun, tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan karnivora atau karena luka-lukanya sebelumnya, atau karena tenggelam.

Berdasarkan penelitian, ikan pemakan daging ini memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dalam hitungan menit.

The Daily Star mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 ‘You Only Live Twice’ untuk melakukan metode eksekusi yang mengerikan.

Dalam film tersebut, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asistennya Helga Brandt.

Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepada Daily Star,”Eksekusi menggunakan piranha adalah metode klasik dari Kim Jong-Un.”

“Kim selalu menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik.

“Apakah penggunaan piranha merupakan cara yang efisien untuk membunuh seseorang bukanlah intinya.”

“Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka bisa saja mati dengan cara mengerikan jika ketahuan berkhianat.”

“Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya.”

Metode eksekusi lain yang diadopsi oleh Kim termasuk peledakan menggunakan senjata anti-tank dan membakar tahanan sampai mati dengan penyembur api.

Sejak menggantikan ayahnya Kim Jong-il sebagai diktator Korea Utara, Kim diperkirakan telah membunuh 16 pembantu senior.

Pada bulan Maret, ia mengeksekusi utusannya ke AS Kim Hyok Chol karena ‘mengkhianati pemimpin tertinggi’.

Chol dikatakan telah ditembak oleh regu tembak di Bandara Mirim karena ‘dikalahkan AS,’ selama negosiasi nuklir dengan Trump.

Dia juga telah mengeksekusi kepala tentaranya, CEO Bank Sentral Korea Utara dan duta besar di Kuba dan Malaysia.(surya)

Editor: Ge. Setiawan

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar