SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Jembatan kaca (Skywalk) Tengku Buwang Asmara yang terletak di Kampung Tengah, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak menuai banyak cibiran dari kalangan masyarakat.
Pasalnya, pembangunan itu menghabiskan anggaran hampir Rp100 miliar. Warga menyayangkan, jika uang sebanyak itu hanya untuk membangun yang kurang menyentuh masyarakat luas.
Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa sumber, pembanguna Skywalk di Mempura itu menghabiskan Rp81,4 miliar dibagi tiga tahap. Dengan rincian, tahap I sebesar Rp15,5 miliar dari APBD Siak tahun 2022, tahap II sebesar Rp35,5 miliar dari APBD Siak 2023 dan tahap III sebesar Rp30,4 miliar dari APBD Siak 2024.
Wan Hamzah menuturkan, jika ia mengetahui penggagas pembangunan jembatan kaca itu dari media massa.
“Kalau dari berita yang pernah saya baca itu penggagasnya Kepala Dinas PU Siak. Sekarang dia maju sebagai Calon Bupati,” kata Wan Hamzah warga Siak, Kamis (31/10/2024) siang.
Wan Hamzah juga menanyakan konsep awal pembangunan Skywalk. Menurutnya, masyarakat di Siak berbeda dengan masyarakat di daerah lain tentang wisata. Jika sudah melihat, jarang untuk datang kedua kali. Konsepnya harus menyesuaikan dengan Kota Siak. Hari ini Siak dikenal sebagai Kota Pusaka, harusnya itu yang dikembangkan dahulu.
“Konsep awalnya kita nggak tahu seperti apa. Kalau untuk objek wisata, harusnya yang menantang adrenalin. Masyarakat kita ini beda, kalau dah tahu sekali jarang datang kedua kali. Apalagi Siak dikenal sebagai Kota Pusaka, itu saja dulu yang dikembangkan, bukan malah membangun pariwisata modern,” tambahnya.
Lebih jauh Wan Hamzah menjelaskan, banyak yang harus dikaji ulang tentang bangunan megah itu. Pasalnya, azas manfaat tentang bangunan itu tidak dirasakan bagi masyarakat luas.
“Kan sayang duit hampir Rp100 miliar terbuang sia-sia kalau azas manfaatnya tidak ada. Ini yang perlu dievaluasi,” terangnya.
Wan Hamzah tidak menampik tentang membludaknya pengunjung saat peresmian pertama. Namun, untuk kelanjutan tahun kedua ia tidak tahu tentang jumlah pengunjung di Skywalk.
“Memang pertama diresmikan tak tanggung pengunjungnya karena masih geratis. Masuk tahun kedua kami tak tahu berapa jumlah pengunjung di sana,” kata Wan Hamzah.
Senada juga disampaikan Tokoh Muda Kabupaten Siak Rolis Muhtar, dia mengatakan, banguan Skyawalk itu berdiri di kawasan jalur Internasional. Menurut Rolis, perizinannya sudah sampai di mana.
“Sungai itu jalur Internasional, izinnya ada belum. Karena waktu tertabrak kapal katanya ada izinnya,” kata Rolis.
Rolis juga berharap, Aparat Penegak Hukum (APH) mengevaluasi pembangunan Skywalk. Menurutnya, selain azas manfaat, pembangunan itu syarat korupsi.
“Penegak hukum harusnya evaluasi perjalanan proyek fantastis itu. Sebab, banyak dugaan main mata saat proses pelelangan,” harap Rolis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Tekad Perbatas Setia Dewa mengakui, bahwa jumlah pengunjung Skywalk turun jauh dibandingkan tahun lalu. Kata Tekad, hal itu disebabkan karena pembangunan belum selesai seluruhnya.
“Lumayan besar juga penurunannya.
Semoga tahun depan setelah betul-betul siap 100% bisa meningkat. Namun promosi kita tetap berjalan,” kata Tekad saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pribadinya, Kamis (31/10/2024) petang.
Tekad tidak bisa menjelaskan secara rinci berapa persen penurunannya jumalah pengunjung. Tapi dipastikan anjlok jauh dari tahun lalu.
“Sepertinya terjadi penurunan dari tahun lalu. Pasti persennya belum dihitung,” tukasnya.
Pantauan di lokasi, saat ini masih ada pekerja yang sedang mengerjakan proyek lanjutan atau tahap III. Tampak juga, berderet pedagang yang ada di sana menunggu datangnya pengunjung yang berbelanja di lapak mereka.
Laporan: Koko
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar