Pembawa Virus Corona, Ternyata Kelelawar Pernah Jadi Santapan Jokowi Saat Kunjungan ke Kota Ini

Kesehatan5,718 views

JAKARTA, PUBLIKNEWS.COM – Dunia sedang dihebohkan virus corona yang baru-baru ini sedang menyebar di salah satu wilayah di China.

Bahkan beredar beberapa video di mana para korban berjatuhan di jalanan akibat virus tersebut.

Usai menjangkit beberapa orang di Wuhan, Cina, kini virus corona dikabarkan telah memakan 54 korban jiwa.

Tak hanya itu, virus corona juga disebut menjadi salah satu virus mematikan yang kabarnya bisa menyebar ke Indonesia.

Namun dibalik desas-desus virus corona menyebar ke Tanah Air, rupanya tersiar kabar bahwa virus mematikan tersebut dapat disebarkan melalui beberapa hewan liar seperti kelelawar.

Meski kelelawar disebut sebagai pembawa virus corona, ternyata Presiden Joko Widodo sempat merasakan kelazatan sop kelelawar santan (paniki) saat mengunjungi Manado.

Hal tersebut dibeberkan seorang penjaga kasir rumah makan khas Manado, Chinthia Karundeng.

“Jadi mereka memesan 63 orang. Menu khusus yang diminta yakni bebek bumbu RW, telur cakalang, tude woku, paniki (kelelawar) santan. Katanya paniki ini pesanan khusus dari pak presiden,” ucapnya, dikutip dalam Tribun Manado pada Rabu (19/10/2016) silam.

Pihak restoran pun langsung siap-siap. Karena mendadak, mereka pun mempersiapkan semua dengan buru-buru agar bisa tertangani.

“Kami persiapkan semua dengan cepat. Bersih-bersih, siapkan semua menu yang diminta,” ujarnya.

Terlepas dari hal terebut, sebuah penelitian dari Mailman School of Public Health pada tahun 2013 menjelaskan bahwa kelelawar adalah binatang yang menyimpan berbagai virus mematikan bagi manusia.

Kelelawar membawa virus Nipah, Hendra, rabies, Ebola, Marburg dan virus corona.

Beberapa penelitian dari Cina, Saudi Arabia, hingga Mexico juga menyebutkan bahwa daging kelelawar dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut berat atau severe acute respiratory syndrome (SARS).

Selain kelelawar, beberapa binatang liar seperti burung, ular, marmut, landak, atau unta juga dapat menyebarkan virus corona yang mematikan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggelar pertemuan membahas status virus baru pada Rabu (22/1) lalu.

Seusai pertemuan itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, ia membutuhkan lebih banyak informasi mengenai virus baru dan menyebarkannya sebelum dapat menyetujui wabah itu merupakan darurat kesehatan global.

“Ini adalah tantangan yang berkembang dan kompleks. Keputusan tentang perlu atau tidak, darurat, internasional, diambil dengan sangat serius, Keputusan ini hanya saya siapkan dengan persetujuan yang tepat,” kata Ghebreyesus.

Rapat darurat dikabarkan akan diadakan lagi dalam waktu dekat.

Terlepas dari itu, untuk menghindari penyebaran dan penularan virus corona, kita wajib menjaga kebersihan diri.

Mulai dari rajin mencuci tangan, menggunakan masker, serta teliti membeli dan membersihkan daging terlebih dahulu sebelum memasaknya dengan benar.

Sumber : Gridhealth

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar