Musim Hujan, Harga Gabah di Siak Alami Penurunan

Ekonomi, Siak61 views

SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Dengan keadaan cuaca musim hujan membuat hasil panen padi di Siak mengalami beberapa kendala, hal tersebut juga mempengaruhi harga gabah di Kabupaten Siak khususnya Bungaraya mengalami sedikit penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Para petani dan pedagang menyebutkan bahwa cuaca yang tidak menentu serta curah hujan tinggi menjadi faktor utama yang memengaruhi harga komoditas ini.

Di beberapa sentra produksi padi, panen yang terkena dampak hujan menyebabkan kadar air dalam gabah meningkat. Hal ini berdampak pada kualitas gabah yang menurun, sehingga harga jualnya pun lebih rendah dibandingkan kondisi normal.

Kepala Dinas Peetanian Kabupaten Siak Irwan Saputra menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan hasil panen khususnya padi di wilayah Bungaraya.

“Untuk saat ini, memang cuaca sangat mempengaruhi dengan hasil panen, dan hal ini juga mempengaruhi hasil dan harga jual gabah kita, dengan musim hujan seperti saat ini harga gabah kita bisa menurun,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

Menurut Kadis Pertanian itu, harga gabah saat ini sempat mengalami penurunan dibanding dengan hasil panen sebelumnya.

“Saat di harga gabah kering panen (GKP) yang sebelumnya berkisar Rp6.500 per kilogram kini turun menjadi sekitar Rp5.500 per kilogram,” sebutnya.

Irwan berharap cuaca akan kembali membaik sehingga setelah memasuki musim tanam dan di musim panen akan kembali meningkat.

“Harapan kami, cuaca ini kembali normal sehingga aktivitas pertanian akan kembali membaik, saat ini memasuki masa tanam, kami berharap pada musim panen berikutnya akan menghasilkan padi yang lebih baik dan harga jual juga semakin tinggi,” harapnya.

Meski demikian,beberapa pihak optimistis harga gabah akan kembali stabil setelah curah hujan berkurang dan pasokan kembali normal. Pemda melalui dinas pertanian dan kelompok tani juga berupaya memberikan solusi untuk membantu petani menjaga kualitas panen mereka.

Dengan kondisi cuaca yang masih belum menentu, petani diimbau untuk lebih waspada dalam mengelola lahan pertanian serta perawatan tanaman padi.

 

Laporan : Sary 

Editor : Koko Haryadi 

 



Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar