DPMK Siak Sebut, 75 Kampung Mengalami Tunda Bayar Tahun 2021

Desa, Siak1,519 views

SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Sebanyak 75 Kampung di Kabupaten Siak, Riau harus menanggung penundaan pencarian Anggaran Dana Kampung (ADK) tahun 2021. Dengan adanya tunda bayar, maka sebanyak 75 Kampung itu harus bekerja keras agar dana tunda bayar bisa dicairkan di tahun anggaran baru.

Tunda bayar terjadi dikarenakan ada kesalahan input data di keuangan daerah. Kejadian ini sangat langka di kabupaten Siak. Anehnya, kegiatan yang sudah setiap tahun dikerjakan oleh DPMK dan keuangan ada kesalahan tidak cepat diperbaiki sehingga pihak pemerintah kampung yang menjadi korban.

Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Siak Leonardus Budi Yuwono Jum’at (31/12/2021) petang di Siak. Dikatakannya, tunda bayar terjadi karena ada kesalahan input data di keuangan.

“Ada perbedaan jumlah besaran anggarannya, yang seharusnya sedikit menjadi banyak dan sebaliknya,” kata Budi yang juga menjabat sebagai Asisten 1 Setdakab Siak itu.

Lebih lanjut Budi Yuwono menegaskan, saat ini dana sudah ada di keuangan daerah. Untuk mempercepat pencairan, ia mengharapkan bagi kampung yang mengalami tunda bayar agar secepatnya melakukan rapat APBKam.

“Ada 75 kampung yang mengalami tunda bayar. Dana sudah ada di keuangan, kalau belum ada mana berani saya ngomong. Makanya, saya harap bagi 75 kampung itu secepatnya melakukan rapat APBKam. Supaya, awal bulan bisa dicairkan sekaligus Silpa nya,” tambahnya.

Namun, Budi Yuwono tidak bisa menyebutkan berapa nilai anggaran keseluruhan dari 75 kampung tersebut.

“Saya tak ingat, karena staf yang pegang data lagi sibuk di lapangan,” imbuhnya.

Dilain pihak, Penghulu Kampung Benteng Hulu Sadam mengatakan, untuk di kampungnya sekitar Rp65 juta yang belum bisa dicairkan. Ia juga mengaku, tidak tahu dimana l tak kesalahan yang membuat dana itu tidak bisa dicairkan akhir tahun ini.

“Sekitar Rp65 jutaan, saya tida tahu di mana kesalahannya. Itu gawenya DPMK,” kata Sadam.

Sumber lain juga mengatakan, untuk di kampungnya ratusan juta yang belum bisa dicairkan akhir tahun ini.

“Untuk Temusai sekitar Rp100 juta lebih yang tidak bisa dicairkan akhir tahun ini,” kata Bendahara Kampung Temusai Fajar.

Laporan: Koko

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar