Pasar Geronggang Ditutup, Warga Terancam Kelaparan

Peristiwa, Siak4,060 views

SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Setelah RD (19) salah satu warga yang merupakan santri klaster Megetan, Jawa Timur asal Kelurahan Sei Mempura, Kecamatan Mempura Kabupaten Siak, Riau dinyatakan positif Covid hasil swabnya, pasar Geronggang yang beroperasi seminggu sekali ditutup pemkab Siak.

Dengan ditutupnya pasar yang menjadi sumber penghidupan di sana, kini masyarakat RT 12 RW 04 mulai kehilangan penghasilan tetapnya. Pasalnya, dengan diberlakukannya isolasi mandiri, mereka tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya selama empat belas hari.

Masyarakat mengaku, kalau hanya seminggu mereka masih bisa menutupi kebutuhan hidupnya.Tapi kalau sampai lebih dari seminggu, itu yang harus mereka fikirkan.

“Kalau untuk seminggu ini kami bisa bertahan, tapi kalau lebih dari seminggu, kami mau makan apa,” kata Elnawida (53) warga RT 12,RW 04 Kelurahan Sei Mempura kepada Publiknews.com, Rabu (27/5/2020) siang.

Senada juga disampaikan Satri Amriwen (43) warga yang kesehariannya berjualan balon keliling ke setiap pasar. Ia mengaku, semenjak kampung halamannya diisolasi mandiri, ia merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

“Saya untuk berjualan di pasar lain susah bang, karena saya tidak dibolehkan masuk ke pasar kampung lain karena takut,” kata dia.

Penjelasan dari ketua RT 12 Sofari, saat dilakukan rapid tes kepada dua puluh satu warganya, mereka memang dapat bantuan berupa beberapa bahan pokok. Menurutnya, jika jumlah bantuan yang mereka terima itu tentu tidak cukup untuk bertahan hidup selama empat belas hari.

“Waktu rapid tes kemarin sebanyak dua puluh satu warga di sini memamg dapat bantuan berupa beras lima kilo gram, minyak goreng satu liter, gula pasir satu kilo gram dan sardines satu kaleng. Untuk kebutuhan selama seminggu aja gak cukup apalagi sampai empat belas hari,” terang Sofari.

Sofari juga berharap, dengan keadan ini hendaknya pemkab Siak serius dalam menangani masalah yang terjadi di wilayahnya itu. Selain itu juga, ia berharap tim gugus tugas selalu melakukan pengecekan kesehatan secara berkala terhadap warga yang ada di sana.

“Saya minta Pemkab Siak lebih serius lagi menangani masalah yang terjadi di RT 12 ini. Melengkapi APD untuk warganya, masker saja baru tadi kita dapatkan, itupun cuma tiga puluh lima masker saja dari Lurah. Selain itu, semenjak dilakukan rapid tes Jum’at kemarin, tidak ada lagi pengecekan kesehatan secara berkala untuk warga yang terdampak,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Asisten 1 Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Leonardus Budhi Yuwono yang juga sebagai Tim Gugus Tugas Covid-19 mengatakan, untuk warga yang menjalani rapid tes diwajibkan isolasi mandiri selama empat belas tidak boleh keluar rumah dan mereka sudah mendapatkan bantuan sembako.

“Untuk yang dua puluh Kepala Keluarga (KK) yang rapid kemarin wajib isolasi mandiri selama empat belas hari dan tidak boleh keluar. Selain itu mereka juga sudah dibantu sembako,” kata Budhi melalui whatsapp pribadinya.

Selain itu lanjut Budhi, karena Geronggang termasuk Kelurahan Mempura, mereka dapat bantuan berupa BLT dari Kemensos yang akan disalurkan melalui kantor Pos. Sedangkan yang tidak dapat bantuan dari Kemensos, mereka dibantu sembako dari Pemda dan top up dari Provinsi.

“Karena Geronggang termasuk Kelurahan Mempura, mereka hanya dapat bantuan dari BLT Kemensos sebanyak 561 yang akan disalurkan Kemensos melalui Kantor pos. Sedangkan yang tidak dapat bantuan dari Kemensos, mereka dibantu sembako dari Pemkab dan top up dari Provinsi sebanyak 70 KK,” tukasnya.

Pantau di lapangan, ada tiga titik pos penjagaan yang ada di RT 12, RW 04 Kelurahan Sei Mempura. Namun, hanya satu yang diisi petugas jaga dari Satpol PP masyarakat dan Polisi. Sementara, pos lain kosong tanpa penjaga. Ironisnya, banyak masyarakat berkeliaran bebas di sana tanpa menggunakan masker.

Laporan: Koko

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar