SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Sebagian wilayah di Kabupaten Siak diguyur hujan. Seperti di Kecamatan Bungaraya ini, sudah empat hari berturut-turut diselimuti hujan.
Namun ada yang aneh, aroma menyengat sangat mengganggu penciuman warga saat berada di Kampung Jayapura. Pasalnya, aroma tersebut dianggap menimbulkan rasa risih bagi yang tak biasa menghirupnya.
“Asal musim hujan, ketika saya melintasi jalan dari mulai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampai simpang empat Jayapura pasti tercium bau tak enak. Entah dari mana datangnya,” kata Rusli (35) warga saat berkerumun menyaksikan pengamanan PSU di Jayapura, Selasa (18/3/2025) malam.
Warga lain juga mengatakan, aroma paling menyengat ketika dilanda hujan lebat. Kata dia, kalau warga di Jayapura dan sekitarnya sudah tidak heran lagi. Pasalnya, aroma menyengat itu diduga dari Perusahaan Kelapa Sawit yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
“Kalau orang luar mungkin kaget ya dengan aroma ini, tapi kalau bagi saya sudah biasa walau tidak sering tercium. Yang paling menyengat itu dini hari, apa mungkin limbah pabrik ya. Karena di sini ada PKS,” kata Mus (nama samaran) yang mengaku tinggal di Bungaraya.
Sebulan yang lalu hal serupa juga dirasakan warga. Aroma tak sedap itu hampir seminggu mengganggu penciuman mereka. Namun, setelah itu tidak ada lagi.
“Sebulan yang lalu lebih parah, karena hujan berkepanjangan, dari pagi sampai malam menyengat kali seperti aroma limbah pabrik,” terang Mus.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebulan yang lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupetan Siak sudah melakukan Sidak di PT TKWL. Sehingga, aroma limbah perusahaan tersebut sudah tak tercium lagi.
Namun beberapa hari terakhir ini, aroma tak sedap itu mulai tercium kembali oleh warga walaupun hanya sesekali saja.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak Amin Soimin melalui Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Masfriastiadi mengatakan, saat ini pihak perusahan sudah melakukan perbaikan di lapangan. Dengan tujuan untuk meminimalisir tingkat kebauan yang ditimbulkan oleh kegiatan pabrik.
” Masih berproses perbaikan lapangan. Kalau untuk pengosongan tanki mengurangi kebauan sudah dilakukan,” kata Kabid, Kamis (20/3/2025) siang.
Ketika ditanya sampai kapan perusahaan akan memaksimalkan upaya mereka mengatasi bau limbah, Kabid menunggu koordinasi dahulu dengan pihak perusahaan.
“Perlu informasi dari TKWL dulu untuk waktunya,” tukasnya.
Laporan: Koko
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar