Dua Tahun MTQ Vakum, Bupati Afni Tegaskan Tambah Anggaran LPTQ

Infotorial, Siak39 views

SIAK, PUBLIKNEWS.COM — Setelah sempat terhenti dua tahun akibat pandemi, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Kabupaten Siak kembali mendapat perhatian serius. Bupati Siak, Dr. Afni Z, M.Si, menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dengan menambah dukungan anggaran, agar syiar Al-Qur’an tidak hanya berlangsung, tapi juga semakin bermakna.

Pengurus LPTQ Siak, Drs. H. Wandi Utama, M.Pd, mengingatkan bahwa pada 2021–2022, MTQ di Siak sama sekali tidak terlaksana. Dampaknya, jadwal seleksi di berbagai tingkatan kerap molor.

“Dua tahun penuh MTQ tak berjalan di Siak, baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Padahal, normalnya seleksi kampung dimulai Januari dan berjenjang sampai ke provinsi,” ujarnya.

Kini, LPTQ bersama Pemkab Siak menata ulang kalender MTQ agar kembali teratur: Januari–Februari untuk STQ kampung, Februari–Maret MTQ kecamatan, Mei–Juni MTQ kabupaten, dan Juli 2026 MTQ Provinsi di Kuansing.

Koordinator Bidang Diklat LPTQ, Nursya, menyambut langkah ini dengan antusias. Menurutnya, perhatian Bupati Afni adalah energi baru.

“Selama ini anggaran LPTQ sekitar Rp1 miliar per tahun. Ibu Bupati berkomitmen menambahnya agar pembinaan lebih maksimal. Ini bukti nyata dukungan untuk membumikan Al-Qur’an,” ucapnya.

Komitmen itu ditegaskan langsung oleh Afni saat berkunjung ke Kantor LPTQ Kabupaten Siak, Jumat (3/10/2025). Ia meminta agar pelaksanaan MTQ benar-benar kembali pada esensi syiar, bukan sekadar acara seremonial.

“MTQ wajib terlaksana di Siak. Bahkan kalau anggaran terbatas, jangan sampai hilang. Waktu kecil, saya pernah ikut lomba dengan penerangan lampu colok. Artinya, yang utama adalah ruh syiar, bukan astaka megah atau bazar besar-besaran,” tegasnya.

Afni juga mengkritisi pola lama yang lebih mengutamakan pembangunan astaka ketimbang penghargaan bagi qari, qariah, maupun ustaz pembina.

“Ini harus kita benahi. Jangan terbalik, astaka miliaran, tapi bonus qari kecil. Yang kita muliakan adalah Al-Qur’an, bukan proyeknya,” katanya lantang.

Bupati perempuan pertama di Siak itu juga mendorong agar MTQ lebih dekat dengan dunia pesantren.

“Laksanakan di pesantren, agar semangat syiar benar-benar terasa. Anggaran LPTQ harus naik, bonus qari dan qariah harus lebih layak, dan kantor LPTQ harus nyaman agar anak-anak cinta belajar Al-Qur’an,” ujarnya.

Sebagai mantan kafilah MTQ cabang Syarhil Quran, Afni memahami betul pentingnya pembinaan berkelanjutan. Ia bahkan berencana mengumpulkan seluruh pengurus LPTQ kecamatan, kepala KUA, dan camat pada peringatan Hari Santri 22 Oktober nanti untuk menyatukan langkah.

“Saya pernah tiga tahun berturut-turut menjadi kafilah, jadi saya tahu kunci prestasi itu ada di pembinaan. Itu yang harus kita kuatkan sejak dini,” ucapnya penuh keyakinan.

Menutup arahannya, Afni menegaskan agar LPTQ sudah menyiapkan perencanaan dari sekarang.

“Sedikit atau banyak, tambahan anggaran wajib diarahkan ke pembinaan. Inilah jalan kita menjaga kemuliaan Al-Qur’an di Negeri Istana,” pungkasnya.

 

Laporan : Sary 

Editor : Koko Haryadi 



Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500