SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Kondisi jalan Hang Jebat Kampung Kemuning Muda, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau memprihatinkan. Pasalnya, jalan penghubung antar kampung yang tak jauh dari pusat kecamatan itu banyak dikeluhkan warga.
Selain itu, saat ini menjadi perhatian publik dikarenakan akses tersebut dilintasi anak sekolah. Ada dua sekolah di kampung tersebut SMA N 2 dan SDN 08. Banyak cibiran di media sosial tentang jalan Hang Jebat, mulai tingkat kehancuran hingga sebutan wisata Jeglongan Sewu atau wisata Lubang Seribu.
Keprihatinan jalan itu sangat dirasakan warga dan pengguna jalan disaat musim hujan. Tak sedikit juga pengguna jalan terjatuh saat melintas di sana.
Menanggapi hal itu, tokoh muda Kampung Kemuning Muda Anggi Nursyah Bidin mengatakan, ia tergugah untuk mengawal perkembagan jalan di kampungnya itu. Sebagai bentuk kepeduliannya, ia bersama pemuda mengajak diskusi dengan pemerintah kampung.
Dalam diskusi itu, pemuda berharap pemerintah peka terhadap infrastruktur vital yang dapat berpengaruh dengan perputaran ekonomi masyarakat setempat.
“Dalam audiensi itu, kami hanya ingin tahu sampai di mana proses pengawalan usulan perbaikan jalan Hang Jebat ini. Kami juga berharap kepada pemerintah tidak mengorbankan masyarakat dengan kegiatan politik,” kata Anggi saat dikonfirmasi Publiknews.com, Jumat (8/11/2024) sore.
Anggi juga menjelaskan, saat audiensi itu Penghulu Kampung yang diwakili Kerani Kampung mengatakan bahwa jalan itu sudah masuk di skala prioritas tahun 2025. Meski demikian, para pemuda khawatir akan tergser lagi akibat suhu politik saat ini.
“Kata pak Kerani Jalan Hang Jebat telah diusulkan melalui Musrenbang Kecamatan dan masuk dalam prioritas perencanaan tahun 2025 di Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Namun, mengingat usulan tersebut belum masuk tahap realisasi, kekhawatiran masyarakat semakin meningkat, terutama di tengah suasana Pilkada saat ini,” jelasnya.
Dalam pertemuan itu, para pemuda juga menekankan pentingnya jaminan bahwa pembangunan di kampung tidak bergantung pada hasil politik. Mereka meminta komitmen dari semua pihak untuk memastikan usulan perbaikan jalan tetap berjalan sesuai rencana demi kepentingan masyarakat luas.
“Audiensi ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda dan Karang Taruna Kemuning Muda serius mengawal isu-isu penting di kampung kita. Meskipun tanpa kehadiran Penghulu, diskusi tetap berjalan dengan baik, dan kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat hingga betul-betul terealisasi,” sambungnya.
Sebagai peserta didik di SMA N 2 Kemuning Muda, Devia Rahmayanti menceritakan kondisi jalan yang sering dilaluinya itu. Ia juga menggambarkan jika ditempat lain sama seperti yang ada di kampungnya, tentu apa yang dirasakannya bisa dirasakan orang lain juga.
“Kalau musim hujan parah banget, tak nampak mana lubang dan mana yang tidak. Pokoknya kalau ingin tahu gimana rasanya, datang aja langsung ke kampung kami,” kata dia.
Dilain pihak, Camat Kecamatan Bungaraya Wasito menjelaskan, bahwa jalan di Kampung Kemuning sudah menjadi usulan skala prioritas tahun 2025.
“Yang jelas sudah diusulkan sebagai skala prioritas kecamatan dari Kampung Kemuning, menjalin komonikasi dengan pimpinan sudah juga,” kata Camat.
Beberapa hari lalu sempat heboh di salah satu group WhatsApp tentang video keadaan Jalan Hang Jebat. Banyak juga yang menyebutkan jalan itu Jeglongan Sewu. Bahkan ada juga yang mengarahkan menggalakkan gotong royong hingga iuran pendanaan untuk pembangunan jalan di Kampung Kemuning Muda.
Laporan: Koko
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar