SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak bersama PT. Riau Abdalan Pulp and Paper (RAPP) melaksanakan Lokarya PraRembuk Stunting Di Kabupaten Siak. Kegiatan ini dilaksanakan di Zamrud Room, Komplek Perumahan Abdi Praja, Siak Sri Indrapura, Senin (19/6/2023) pagi.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Siak Husni Merza dan dihadiri Perwakilan dari PT.RAPP, Yayasan Cipta, PT. Tanotto Foundation, Kepala BAPPEDA Siak, Pimpinan BKKBN, Pimpinan OPD, Komisioner Baznas serta Perusahaan BUMD.
Percepatan Penurunan Stunting menjadi salah satu perhatian khusus, dengan percepatan penurunan stunting ditargetkan sebesar 14 persen.
Tujuan kegiatan ini adalah menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten/kota terintegrasi. Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting. Membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten/kota.
Wakil Bupati Siak Husni Merza yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Siak, menyampaikan terimakasih kepada tim kolaborasi yang telah mendukung dan berkomitmen membantu dalam penurunan stunting di Kabupaten Siak.
“Kami mewakili Pemerintah Kabupaten Siak mengucapkan kepada PT.RAPP, Yayasan Cipta dan Tanotto Foundation yang berkolaborasi dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Siak ini,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan terkait angka penurunan stunting di Kabupaten Siak saat ini.
“Awalnya angka stunting di kabupaten Siak sebesar 18 persen, setelah rilis data SGIPreferensi angka stunting kita mencapai 22% yaitu no 2 setelah kota Pekanbaru,” terangnya.
Setelah ditemukan beberapa kasus baru, kini Pemkab Siak, Wabup menekankan kepada seluruh tenaga kesehatan agar memprioritaskan pelayanan kepada pasien Stunting.
“Dalam kegiatan Bujang Kampung yang kami lakukan setiap Jumat, kami selalu meminta data terkait stunting di kampung-kampung, kami juga meminta kepada para tenaga kesehatan agar pasien khusus anak stunting jangan dihambat, apapun masalahnya harus ditangani dulu, terkait administrasi dan persyaratan bisa menyusul,” ujarnya.
Selain itu, Wabup juga menerangkan terkait masalah stunting di kampung-kampung, apabila tidak terlalu besar, harus selesai di Kampung.
“Kami juga menyampaikan kepada para penghulu agar apabila jumlah pasien Stunting di Kampung hanya 2 atau 3 orang saja, dapat diselesaikan di kampung, APBK masih memenuhi untuk itu,” tegasnya.
Wabup Husni berharap, dengan adanya Lokarya PraRembuk Stunting 2023 di Kabupaten Siak ini, nantinya dapat menghasilkan upaya baru serta mencapai kesepakatan dalam menangani percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Siak.
“Dengan adanya acara ini kami harap kita bisa berkolaborasi dan bekerjasama dan nantinya dapat mencapai kesepakatan serta mendapat upaya-upaya baru dalam menangani angka Stunting di Kabupaten Siak ini,” harapnya.
Perwakilan dari Yayasan Cipta Cristine Lora Egaranti menyampaikan terkait kegiatan lokarya Prarembuk stunting.
“Kegiatan PraRembuk Stunting hari ini merupakan bagian dari rangkaian program pendampingan kami, khususnya untuk mendukung pencegahan pencapaian pilar tiga di dalam starnas,” kata dia.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi forum berbagi antar lintas sektor terutama antar pemerintah daerah serta mendukung capaian penurunan stunting.
“Diharapkan kegiatan hari ini dapat bersifat dua arah prosesnya nanti, dan dapat menjadi suatu forum berbagi antar lintas sektor terutama Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan pihak petahelix untuk membahas persoalan kontribusi dan peran masing-masing serta dapat dikolaborasikan dalam mendukung capaian penurunan stunting di Kabupaten Siak ini,” tutupnya.
Laporan: Sari
Editor: Koko Haryadi
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar