SIAK, (Publiknews.com) – Pekerjaan proyek pembangunan jalan di Kampung Paluh, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau yang menelan biaya hingga ratusan juta lebih itu tanpa disertakan papan plang kegiatan.
Tidak hanya proyek jalan, tapi juga proyek drainase yang hanya terpisah gang dengan jalan tanpa plang itu, airnya keluar padahal drainase tidak melimpah. Artinya lebih lebar parit dari pada drainasenya.
Seharusnya Drainase itu dibangun agar dapat melancarkan aliran air, namun malah sebaliknya air meluber hingga ke samping bangunan itu.
Hal itu diungkapkan Herlan (40) warga Paluh yang mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Sepengetahuan dirinya, sejak mulai dikerjakan kegiatan itu tidak tampak papan plang terpasang di sana. Sehingga, masyarakat tidak tahu asal-usul kegiatan dan sumber dananya dari mana.
“Itulah bang, saya selaku masyarakat di sini prihatin dengan kondisi di Kampung Paluh ini. Ada beberapa kegiatan pembangunan, masyarakat tak tahu berapa anggarannya, dari mana sumbernya, dan siapa pelaksananya,” kata Herlan kepada Publiknews.com di lokasi pada Rabu, (13/11/2019) pagi.
Selang beberapa waktu, datang seorang yang mengenalkan diri atas nama Ari, dan mengaku sebagai pendamping kampung tersebut mengatakan, bahwa kegiatan itu nilainya seratus juta lebih. Saat ditanya kenapa tidak dipasang papan plang kegiatan, Ari berdalih papan plang tersebut masih di Kantor Penghulu.
“Anggarannya sekitar seratus juta lebih bang, lebar 4 meter, tebal 15 sentimeter dan panjangnya sekitar 100 meter. Kalau papan plang ada bang, masih di kantor belum dipasang,” kata Ari.
Ari juga mengatakan, kalau pembangunan yang berlangsung itu nama jalannya Lingkungan. Namun, saat ditanya sumber anggarannya dari mana ia langsung meninggalkan lokasi.
“Yang dibangun ini namanya jalan Lingkungan bang, yaudah ya bang saya tinggal dulu masih ada urusan lain,” kata Ari sambil bergegas mengendarai sepeda motor maticnya.
Di lain pihak, Kerani Kampung Paluh Syafriadi atau yang akrab dipanggil Ujang Ompak saat dikonfirmasi Publiknews.com berbelit-belit. Ia meminta, terkait masalah itu, agar dibicarakan di kantor saja.
“Papan plangnya semuanya ada bang, kalau masalah bangunan drainase sudah kita copot, karena takut dirusak anak-anak. Sebenarnya kalau masalah itu kita bicarakan di kantor ajalah bang,” kata Kerani melalui saluran telepon selulernya, Rabu, (13/11/2019) petang.
Namun, saat ditanya berapa besaran anggaran untuk kegiatan drainase dan jalan itu, Syafriadi sempat berkilah kalau papan plangnya ada dan masih dipesan. Bukan itu saja, ia juga sempat menaruh kecurigaan terhadap wartawan yang mengkonfirmasi dirinya. Bahkan, ia juga sempat mengeluarkan perkataan penekanan tegas kepada wartawan.
“Semua ada plangnya bang, yang pembangunan drainase sudah kita copot, kalau yang pembangunan jalan itu anggaran belum keluar bang, dan papan plangnya masih dipesan. Sebenarnya abang nih siapa, kalau masalah itu dibicirakan di kantor sajalah. Kami gak biasa bicara lewat telepon seperti ini, meski Kapolres sekalipun sebaiknya kita bicarakan di kantor saja,” tutupnya.
Tampak di lapangan, pembangunan jalan Lingkungan sedang berlangsung meski tanpa papan plang. Pada bangunan Drainase yang sudah terbangun, awak media tidak melihat papan plang yang menunjukkan berapa besaran anggaran dan siapa pelaksananya.
Laporan : Koko
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar