PT BKM Tak Komitmen, Bendungan Terpaksa Dijebol dengan Cara Manual Oleh Petani

Siak2,820 views

SIAK, (Publiknews.com) – Alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tarukim Kabupaten Siak mengalami kesulitan masuk ke lokasi bendungan yang menyebabkan 3.314 hektare lahan pertanian di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau mengalami kekeringan akibat ulah PT Balai Kayang Mandiri (BKM). Sehingga, pembongkaran bendungan itu hanya bisa dilakukan secara manual.

Dengan kejadian ini, dianggap pihak PT BKM tidak komitmen dengan hasil kesepakatan yang sudah ditandatangani saat rapat koordinasi dua hari lalu di aula kantor Penghulu kampung Kemuning Muda.

“PT BKM tidak komitmen, padahal pada rapat koordinasi yang sudah disepakati mereka sanggup untuk membongkarnya sendiri. Ternyata hari ini malah masyarakat yang bongkar dengan cara manual,” kata Isran pengamat pengairan Balai Wilayah Sumatera (BWS) tiga kepada Publiknews.com Kamis, (17/10/2019) sore.

Isran juga menjelaskan, alat berat milik PU Siak tidak bisa masuk lokasi dikarenakan gambangannya tidak ada. Sehingga, terpaksa ditunda hingga besok baru alat beratnya bisa ke lokasi.

“Alat tak bisa masuk ke lokasi, selain gambutnya terlalu lunak dan membutuhkan gambangan. Karena cari kayu untuk gambangan susah dan waktu sudah sore, maka kegiatan pembongkaran bendungan ditunda sampai besok Jum’at,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengairan Umum (PU) Tataruang dan Pemukiman (Tarukim) Kabupaten Siak Irving Kahar, melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengairan Ulpuadi mengatakan, hari ini akan dipastikan alat berat milik PU masuk ke lokasi. Menurutnya, ia sudah mendatangkan gambangan dari Workshop Siak.

“Hari ini sekitar menjelang siang nanti alat sudah bisa masuk ke lokasi bendungan PT BKM. Semalam cari gambangan susah, makanya kita ambilkan gambangan dari Workshop Siak,” katanya saat dikonfirmasi melalui saluran telefon genggamnya, Jum’at, (18/10/2019) pagi.

Lanjut Ulpuadi mengatakan, pada waktu penjebolan bendungan milik PT BKM semalam, selain masyarakat dan kelompok Tani, hadir juga di lokasi Pengamat Pengairan dari BWS Tiga, TNI dan Polisi. Meski harus menempuh perjalanan cukup jauh, namun mereka tetap semangat demi memenuhi kebutuhan para petani di Bungaraya.

“Semalam kami bersama rombongan yang terdiri dari masyarakat dan kelompok Tani yang didampingi dari TNI dan Polisi, masuk ke lokasi. Demi memenuhi kebutuhan air untuk persawahan petani di kecamatan Bungaraya, kami rela melewati medan jalan yang sulit hingga belasan kilometer,” tukasnya.

Hingga diterbitkannya berita ini, pihak media belum bisa mendapatkan keterangan dari PT BKM terkait masalah tidak dilaksanakannya hasil kesepakatan yang sudah ditandatangani bersama.

Laporan : Koko

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar