BANJARBARU, PUBLIKNEWS.COM – Tidak punya uang, enam orang remaja putri terpaksa menjual diri. Dari pengakuannya kepada polisi, mereka kehabisan uang saat pulang liburan dari sebuah pantai.
Ia menjajakan dirinya dengan menggunakan aplikasi Online di HP mereka. Sementara untuk lokasi, mereka menggunak sebuah hotel.
Dari hasil Interogasi, para pelaku mengaku terpaksa berbisnis lendir dengan membuka open booking di aplikasi online di Banjarbaru karena kehabisan uang.
“Mereka mengaku usai berlibur di Pantai di wilayah Kabupaten Tanahlaut, kehabisan uang lalu menjalankan praktik itu,” lontarnya.
“Mereka menggunakan Aplikasi sosial media seperti Mich** dan What**. Kemudian bernegosiasi dengan para pria hidung belang. Tarifnya antara Rp 300 ribu sekali kencan dan sampai Rp 600 ribu sekali bertemu pelanggan,” urai Supri.
Dijelaskan Supri, pihak Kepolisian juga telah melakukan pembinaan kepada para pelaku.
Pekan depan pihaknya akan membawa keenam pelaku ini, untuk sidang Tipiring di Pengadilan Negeri Banjarbaru
Anak Dibawah umur.
Terjaringnya enam Anak Baru Gede (ABG) diduga melakukan bisnis esek esek secara online, ternyata memanfaatkan salah satu aplikasi yang sering dipakai untuk mengatur si pemesan dan perempuan jalang stay di hotel.
Aplikasi itu ramai disebut M**** atau w****.
Pihak Kepolisian justru mengungkap hal yang mengejutkan. Bahwa di Aplikasi itu sering diketahui rawan penipuan.
“Hati hati, rawan penipuan. Memang tidak ada lapor langsung ke Polres. Tapi sempat ada korban penipuan lapor si Harat. Kalau lapor asli pasti malu kan karena si pemesan jadi ketahuan,” kata AKP Supri selaku Kasat Sabhara, Jumat (24/1/2020).
Pernah ada yang dirugikan satu hingga dua juta rupiah. Setelah ditranzfer sekalinya orangnya tidak ada. Hp yang dihubungi sudah tak aktif.
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar