SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Pelayanan kesehatan sangat penting bagi masyarakat saat ini, terlebih setelah menghadapi pandemi Covid-19 kini banyak penyakit lain yang diderita warga. Tentunya tenaga kesehatan sangat berperan penting. Saat ini di Kabupaten Siak tenaga medis khususnya dokter spesialis masih sangat kurang.
Hal itu diakui oleh Ketua IDI Siak dr. Hendry Adi Saputra. Dikatakannya, di Siak saat ini masih kekurangan dokter spesialis.
“Untuk dokter spesialis kita di Siak saat ini hanya ada 30 orang, sedangkan anggota IDI Siak 268 orang,” ujarnya, Kamis (2/2/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini baik dari Pemerintah Kabupaten Siak serta Bupati Siak mendukung penuh untuk dokter-dokter umum dan dokter spesialis.
“Sesuai arahan dari Menteri Kesehatan dan Presiden sekarang sudah membuka dan memberikan biaya sekolah gratis bagi para dokter umum dan dokter spesialis yang mau mewakili daerahnya untuk melanjutkan pendidikannya. Alhamdulillah Bupati tadi sudah memberikan arahan dan mensuport penuh,” jelasnya.
Selain itu ia berharap kepada anggota pengurus IDI Kabupaten Siak agar berkenan mendaftarkan diri untuk melanjutkan pendidikan sesuai arahan pemimpin daerah demi pelayanan kesehatan lebih baik.
“Kita berharap para teman-teman sejawat IDI sesuai arahan bupati dan arahan ketua IDI wilayah agar dapat mendaftar pada jalur khusus atau jalur dari pemerintah kita sendiri untuk melanjutkan pendidikan demi pelayanan dan pengendalian masalah-masalah kesehatan yang ada di Kabupaten Siak,” harapnya.
Di Kabupaten Siak saat ini belum memiliki dokter spesialis jantung dan otak serta spesialis penyakit Kanker, dr.Hendry berharap nantinya di Kabupaten Siak akan ada dokter spesialis, dan untuk rumah sakit khusus penanganan jantung dan kanker yang akan dibangun di Provinsi Riau nanti dapat diisi oleh dokter spesialis dari daerah Riau sendiri.
“Untuk dokter spesialis kita butuh dokter spesialis jantung yang saat ini belum ada sama sekali, apalagi bapak Jokowi kemarin sudah meninjau langsung rumah sakit pusat jantung otak dan kanker,” ucapnya.
Hendry berharap, dokter spesialis yang akan mengisi rumah sakit pusat Jantung, Otak dan Kanker diisi dokter dari daerah sendiri.
“Inilah yang kita kejar supaya banyak teman-teman sejawat yang ikut mengambil program, sehingga rumah sakit pusat jantung dan kanker dapat diisi oleh dokter dari daerah kita sendiri bukan dari luar,” tukasnya.
Laporan: Sary
Editor: Koko Haryadi
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar