SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Siak menggelar Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang dipimpin oleh Bupati Siak Alfedri, berlangsung di Halaman Kantor Bupati Siak, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Senin (18/3/2024) pagi.
Apel tersebut juga diikuti Wakil Bupati Siak H. Husni Merza, BBA., MM, Dandim 0322-Siak Arh Riyanto Budi Nugroho, M.Han., Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi, S.I.K., M.Si, Kajari Siak Moch Eko Joko Purnomo, SH., Sekda Siak Drs. Arfan Usman, M.Pd., Assisten I DR. Fauzi Asni, M.Si, Kepala BPBD Sia Kaharuddin, S.Sos, M.Si, Kadaops Manggala Agni Siak Ihsan Abdillah, Kasat Pol PP Siak Winda Syafril, Pimpinan OPD terkait, Camat, dan Perwakilan Perusahaan yang hadir.
Dalam amanatnya, Bupati Siak mengatakan bahwa di tahun 2024 musim kemarau akan lebih kering dari 2023 menurut BMKG.
“Musim kemarau tahun 2024 diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun 2023. Hal ini berdasarkan hasil prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Prediksi ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita semua, terutama dalam kaitannya dengan potensi terjadinya Karhutla,” ujar Alfedri.
Bupati juga mengungkapkan upaya-upaya yang telah dilakukan seperti patroli terpadu, sosialisasi dan upaya lainnya dalam mencegah terjadinya Karhutla.
“Beberapa upaya-upaya yang telah dilakukan, seperti patroli terpadu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, serta penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan Karhutla, menunjukkan hasil yang positif. Namun demikian, kita tidak boleh lengah. Kita harus terus meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla, yang diantaranya dilakukan melalui kolaborasi multipihak,” ungkapnya.
Bupati juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi Karhutla di Kabupaten Siak.
“Saya ingin menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh pihak dalam menghadapi Karhutla. Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat atau mengetahui adanya potensi terjadinya Karhutla,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjalin kerjasama san sinegritas dalam penanggulangan karhutla.
“Saya mengajak kepada seluruh pihak untuk menjalin kerjasama dan sinergitas dalam penanggulangan Karhutla. Karhutla bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Dandim 0322-Siak Letkol Arh Riyanto Budi Nugroho juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk lebih mewaspadai Karhutla dan bersama-sama mencegah Karhutla.
“El Nino memang sudah lewat dan berakhir tetapi La Nina telah menjemput, jadi setelah ini ancaman yang akan kita hadapi adalah la Nina yaitu potensi adanya panas yang berlebih karena sudah disampaikan prediksi dari BMKG untuk musim kering/kemarau datangnya lebih cepat daripada tahun-tahun sebelumnya sehingga prediksi akan ancaman adanya bahaya kebakaran sudah du depan mata,” ujarnya.
Dandim juga mengatakan bahwa pada tahun lalu 99 persen kebakaran lahan adalah karena ulah manusia dan tidak ada faktor alam.
“Tahun 2023 99% kejadian bahaya kebakaran yang ada di Indonesia adalah sebagai ulah manusia, tidak ada yang karena faktor murni karena kejadian alam semua adalah faktor manusia sehingga beranjak dari evaluasi tersebut langkah yang paling awal yang bisa kita rasakan adalah sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Damdim.
Sementara itu, Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi juga mengatakan bahwa situasi Karhutla kali ini unik karena dimulai saat bulan suci ramadhan, dan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk selalu siaga.
“Situasi karhutla tahun ini sedikit lebih unik dari pada tahun kemarin, karena dimulai pada bulan Ramadan dan sebentar lagi kita akan melaksanakan hari raya Idhul Fitri, kemudian dilanjutkan dengan cuti bersama. Oleh karena itu, dalam situasi tersebut kami minta kepada seluruh jajaran TNI Polri, teman-teman dari sukarelawan Pemerintah Daerah serta peringkat dari Kecamatan dan Kelurahan kemudian di tingkat Kabupaten seluruhnya untuk melaksanakan siaga 1,” ujarnya.
Kapolres juga mengatakan bahwa saat ini titik Hotspot sudah ada 8 titik dan sudah ada 1 titik api namun dengan kerjasmaa semua pihak dapat teratasi.
“Hotspot di bulan Maret 2024 sudah kami laporkan ada 8 titik, kemudian Firefox kami laporkan ada 1 titik api, Alhamdulillah kerja sama semua TNI Polri teman-teman dari sukarelawan dan pemerintah daerah di tingkat kecamatan semua bekerja sama dengan baik,” tutupnya.
Laporan : Sary
Editor : Koko
Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News
Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500
Komentar