Usai Dilantik Penghulu Definitif Kampung Merangkai, Nur Rokhman Hakim: Program Masih Mengikuti Panduan yang Lama

Desa, Siak2,500 views

SIAK, PUBLIKNEWS.COM – Pasca dilantiknya menjadi Penghulu definitif pada Pemilihan Penghulu Kampung (Pilpeng) secara serentak 2019 lalu oleh Bupati Siak Alfedri M.Si, kini Nur Rokhman Hakim menggantikan posisi Mukasol sebagai Pengulu Kampung Merangkai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau.

Namun, pengakuan Nur Rokhman kepada wartawan, pemberdayaan masyarakat di kampung tersebut masih mengikuti panduan yang lama. Pernyataan itu, seakan tidak ada yang berubah dari masa kepemimpinan Penghulu Kampung Merangkai yang lama.

“Kalau pemberdayaan masyarakat, kita masih mengikuti panduan yang lama,” kata Nur Rohman kepada Publiknews.com, Senin (3/3/2020) siang di ruang kerjanya.

Kampung yang dengan jumlah penduduk 1360 jiwa mayoritas perkebunan kelapa sawit itu, berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Kondisi Kantor Penghulu sangat sempit, namun gedung serbaguna malah yang terlihat mewah. Bagi Nur Rohman, keadaan itu sesuatu hal yang biasa saja.

“Namanya gedung serbaguna ya harus besar, karena kan banyak kegunaannya. Kalau kantor biarlah sempit seperti ini, kalau luas nanti susah perawatannya,” katanya.

Nur Rokhman juga menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil verifikasi dari pendamping Kampung. Dengan harapan, bisa menyelipkan pemberdayaan fisik dan Penerangan Jalan Umum (PJU).

“Kami masih menunggu hasil verifikasi dari pendamping Kampung. Semoga bisa menyelipkan semenisasi jalan sepanjang 290 meter dan pengadaan PJU dari bagi hasil pajak Kabupaten,” lanjutnya.

Nur Rokhman juga berharap, dibawah kepemimpinan dirinya saat ini, Kampung Merangkai bisa menjadi jauh lebih baik. Ia juga berharap, dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di kampung tersebut, sumber pendapatan masyarakat bisa meningkat.

“Meningkatkan SDM melalui pemberdayaan, agar dapat menambah sumber pendapatan masyarakat. Sehingga, kedepan Kampung Merangkai bisa lebih baik lagi dari yang sekarang,” tukasnya.

Pantauan Publiknews.com di lapangan, kantor Penghulu kondisinya sempit. Setelah pintu masuk, terlihat hanya terdapat beberapa skat ruangan saja. Selain itu, jalan menuju ke kantor Penghulu Merangkai masih belum dibangun, meski di situ sudah ada bangunan gedung serbaguna dan linescip papan nama Kampung yang menelan biaya hingga ratusan juta rupiah.

Laporan: Koko
[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar