Pagi Ini, Ratusan WNI di Kota Wuhan China Dijemput dan Diantar ke Batam

Batam3,433 views

BATAM, PUBLIKNEWS.COM – Hari ini, ratusan Warga Negara Indonesia – WNI di Wuhan Cina dievakuasi pulang ke tanah air, Indonesia.

Rencananya, ratusan WNI itu dijemput menggunakan pesawat Charter Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Wuhan.

“Iya betul, dijemput dengan Airbus 330,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala.

Namun, Danang belum bisa membeberkan rencana lebih jauh soal penjemputan WNI di Cina besok.

Dari data yang didapatkan pesawat tipe A-330 milik Batik Air tersebut akan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Wuhan sekitar pukul 06.00 WIB dan diperkirakan mendarat pukul 12.00 WIB.

Sementara, saat kembali ke Indonesia, pesawat tersebut tidak akan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Melainkan akan berangkat pukul 13.00 WIB dari Wuhan menuju Batam yang diperkirakan mendarat di sana pukul 19.00 WIB.

Kondisi Terkini

Pemerintah dalam waktu dekat akan mengevakuasi warga negara Indonesia yang ada di Wuhan, China.

Evakuasi ini menyusul merebaknya virus corona di Wuhan dan beberapa negara lainnya.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu, penjemputan 243 WNI ini akan didampingi oleh sejumlah tenaga medis dari Indonesia.

“Kurang lebih 20 (tenaga medis),” kata Wiendra di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).

Menurut Wiendra, tenaga medis itu terdiri dari beberapa dokter, mulai dari dokter umum, dokter spesialis paru, hingga dokter obgyn.

Ada pula petugas yang bertindak sebagai pengamanan.

Kebanyakan warga berupaya untuk segera keluar dari Cina, sehingga mereka harus menjamin diri mereka benar-benar bersih tidak terkontaminasi coronavirus. (Daily Mail)

Para tenaga medis ini nantimya bertugas untuk memeriksa kesehatan seluruh WNI yang dipulangkan.

Sama seperti WNI yang dipulangkan, para petugas yang ikut menjemput para WNI ini akan dikarantina begitu tiba di Indonesia.

Karantina akan dilakukan selama 14 hari dan dengan pemantauan kesehatan yang ketat.

“Selama di karantina harus ada perawat, dokter spesialis paru, petugas jiwa kesehatan yang mengontrol olahraga, ada diatur gizinya,” ujar Wiendra.

Hingga saat ini, kata Wiendra, pemerintah belum memutuskan lokasi karantina bagi para WNI yang dipulangkan dari Wuhan.

Namun, ia memastikan, karantina tidak dilakukan di rumah sakit.

Lokasi yang disiapkan untuk karantina adalah bangunan yang dipastikan nyaman dan aman.

“Yang jelas kami telahmelakukan skenario karantina yang telah menjadi standar prosedur,” kata dia.

Pemerintah berencana memulangkan para WNI yang kini masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Koordinasi melalui jalur diplomasi pun dilakukan antara Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Luar Negeri China, agar rencana evakuasi tersebut dapat segera dilaksanakan.

“KBRI juga terus berkoordinasi dengan Kemlu China dan pemerintah Provinsi Hubei untuk akses bantuan logistik dan upaya pemulangan WNI ke Tanah Air,” demikian bunyi keterangan tertulis resmi yang dikeluarkan Kemenlu, Rabu (29/1/2020).

Saat ini, ada 243 WNI yang berada di Provinsi Hubei yang tersebar di tujuh lokasi termasuk di Kota Wuhan.

KBRI pun terus memantau guna memastikan kondisi WNI di Wuhan dalam keadaan baik, serta kebutuhan hidup sehari-hari masih terpenuhi.

Selain itu, KBRI membentuk posko di Kota Changsa, kota yang terdekat dengan Hubei, untuk mempermudah pemantauan dan penyampaian bantuan.

Sapkan 100 Rumah Sakit

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyiagakan sejumlah rumah sakit untuk menyambut kepulangan warga negara Indonesia ( WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China.

Evakuasi ini terkait dengan merebaknya virus corona di Wuhan, China, dan beberapa negara lainnya.

“Sudah ada 100 rumah sakit di Indonesia yang siap menangangi kasus ini,” kata Direktur Utama RSPI Sulianti Santoso Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).

Syahril mengatakan, rumah sakit tersebut tersebar di sejumlah daerah.

Khusus di Jakarta, ada tiga rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah sebagai rumah sakit utama dalam pencegahan penyebaran virus corona.

Ketiga rumah sakit itu, selain RSPI Sulianti Santoso, yaitu RSPAD Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Persahabatan.

Ketiganya telah menyiapkan ruang isolasi yang hanya akan digunakan jika ada WNI yang pulang dari Wuhan dalam kondisi tidak sehat.

“(Ketiga rumah sakit ini) siap menerima kalau ada pasien dengan keluhan,” ujar Syahril.

Ia mengatakan, khusus di RSPI Sulianti Santoso, 50 tenaga medis secara khusus telah disiagakan dan 11 ruang isolasi telah disiapkan.

“Kita berdoa enggak terjadi apa-apa,” kata dia.

Sumber : Wartakota

[ays_poll id=1]

Lihat Berita dan Artikel Terbaru Publik News Lainnya di Google News


Redaksi Publik News menerima kiriman berita, rilis pers dan opini. Kirim ke: mediapubliknewscom@gmail.com atau WhatsApp: 0852 7213 4500

Komentar